Friday 15 May 2015

Al-Ghazali: Sang "Penyelam" Profesional nan Berani

Sebagaimana maklum bahwa al-Ghazali hidup pada suatu masa yang ditandai dengan berbagai aliran keagamaan dan pemikiran. Dia berhadapan dengan samudera perselisihan sekte-sekte dan aliran-aliran. Akan tetapi dia tidak bersikap sebagai penonton pasif. Dia tidak merasa takut untuk ikut menyelam ke dasar samudera yang dalam, yang penuh dengan benturan dan ombak, telah banyak menelan korban orang-orang sebelumnya yang tidak pandai berenang dan menyelam. Al-Ghazali menyelami lautan pemikiran sebagai penyelam profesional dan berani, buka penyelam bodoh dan penakut. Al-Ghazali secara jelas dan gamblang telah membela dan menyelamatkan kebenaran di tengah-tengah kerancuan golongan. Al-Ghazali dalam bukunya yg mengisahkan perjalanan dan pengembaraan intelektualnya dan spiritualnya, al-Munqidz minadh-Dhalal wal-Mushil ila Dzil-'Izzati wal-Jalal, mengungkapkan:

ﻭﻟﻢ ﺃﺯﻝ ﻓﻲ ﻋﻨﻔﻮﺍﻥ ﺷﺒﺎﺑﻲ ﻣﻨﺬ ﺭﺍﻫﻔﺖ ﺍﻟﺒﻠﻮﻍ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﻌﺸﺮﻳﻦ ﺇﻟﻰ ﺍﻵﻥ – ﻭﻗﺪ ﺃﻧﺎﻑ ﺍﻟﺴﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺨﻤﺴﻴﻦ- ﺃﻗﺘﺤﻢ ﻟﺠﺔ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﺤﺮ ﺍﻟﻌﻤﻴﻖ ﻭﺃﺧﻮﺽ ﻏﻤﺮﺗﻪ ﺧﻮﺽ ﺍﻟﺠﺴﻮﺭ ﻻ ﺧﻮﺽ ﺍﻟﺠﺒﺎﻥ ﺍﻟﺤﺬﻭﺭ ، ﻭﺃﺗﻮﻏﻞ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻠﻤﺔ ﻭﺃﺗﺠﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﻣﺸﻜﻠﺔ ﻭﺃﻗﺘﺤﻢ ﻛﻞ ﻭﺭﻃﺔ ﻭﺃﺗﻔﺤﺺ ﻋﻘﻴﺪﺓ ﻛﻞ ﻓﺮﻗﺔ ﻭﺃﺳﺘﻜﺸﻒ ﺃﺳﺮﺍﺭ ﻣﺬﻫﺐ ﻛﻞ ﻃﺎﺋﻔﺔ ،ﻴﺰ ﺑﻴﻦ ﻣﺤﻖ ﻭﻣﺒﻄﻞ ، ﻭﻣﺘﺴﻨﻦ ﻭﻣﺒﺘﺪﻉ،
Sejak usia muda, saat aku menginjak usia remaja--sebelum 20 tahun--hingga sekarang dalam usia mencapai 50 tahun, aku selalu menyelami gelombang samudera yang dalam. Penyelam yang gagah berani, bukan penyelam yg penakut. Aku merambah setiap kegelapan, menyingkap setiap persoalan dab mengkaji akidah segenap firqah, serta menyingkap rahasia aliran-aliran, untuk membedakan antara yg mengikuti sunnah dan mengikuti bid'ah.
ﻻ ﺃﻏﺎﺩﺭ ﺑﺎﻃﻨﻴﺎ ﺇﻻ ﻭﺃﺣﺐ ﺃﻥ ﺃﻃﻠﻊ ﻋﻠﻰ ﺑﻄﺎﻧﺘﻪ
Aku tidak meninggalkan aliran kebatinan sampai aku tahu muatan kebatinannya.
ﻭﻻ ﻇﺎﻫﺮﺍ ﺇﻻ ﻭﺃﺭﻳﺪ ﺃﻥ ﺃﻋﻠﻢ ﺣﺎﺻﻞ ﻇﻬﺎﺭﺗﻪ
Aku tidak meninggalkan aliran Dzahiriyah (aliran tekstual), kecuali aku tahu apa yg dicapai aliran ini.
ﻭﻻ ﻓﻠﺴﻔﻴﺎ ﺇﻻ ﺃﻗﺼﺪ ﺍﻟﻮﻗﻮﻑ ﻋﻠﻰ ﻛﻨﻪ ﻓﻠﺴﻔﺘﻪ
Aku tidak meninggalkan pemikiran filsafat kecuali aku mengetahui apa yg dicapai aliran ini.
ﻭﻻ ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ ﺇﻻ ﻭﺃﺟﺘﻬﺪ ﻓﻲ ﺍﻹﻃﻼﻉ ﻋﻠﻰ ﻏﺎﻳﺔ ﻛﻼﻣﻪ وﻣﺠﺎﺩﻟﺘﻪ
Aku tidak meninggalkan kelompok mutakallimun kecuali aku tahu maksud dan tujuan pembicaraan dan perdebatan mereka.
ﻭﻻ ﺻﻮﻓﻴﺎ ﺇﻻ ﻭﺃﺣﺮﺹ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺜﻮﺭ ﻋﻠﻰ ﺳﺮ ﺻﻔﻮﺗﻪ
Aku tidak meninggalkan ajaran tasawwuf sampai aku mengetahui rahasia-rahasianya.
ﻭﻻ ﻣﺘﻌﺒﺪﺍ ﺇﻻ ﻭﺃﺭﺻﺪ ﻣﺎ ﻳﺮﺟﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﺣﺎﺻﻞ ﻋﺒﺎﺩﺗﻪ
Aku tidak meninggalkan para penyembah Allah yg ikhlas kecuali aku mengetahui apa yg dicapai kelompok itu.
ﻭﻻ ﺯﻧﺪﻳﻘﺎ ﻣﺘﻌﻄﻼ ﺇﻻ ﻭﺃﺗﺤﺴﺲ ﻭﺭﺍﺀﻩ ﻟﻠﺘﻨﺒﻪ ﻷﺳﺒﺎﺏ ﺟﺮﺃﺗﻪ ﻓﻲ ﺗﻌﻄﻴﻠﻪ ﻭﺯﻧﺪﻗﺘﻪ
Dan aku tidak meninggalkan kelompok zindiq dan atheis, kecuali aku menyelinap di belakang mereka, untuk mengetahui sebab-sebab kesesatan mereka baik dalam ke-ateisan maupun kezindikan mereka.
~Al-Ghazali dalam al-Munqidz minadh-Dhalal wal-Mushil ila Dzil-'Izzati wal-Jalal
Share: