Saturday 17 November 2012

Maha Esa; Mahakuasa

Keajaiban adalah nyata. Keajaiban bukanlah magis yang mustahil. Semesta ini berjalan berdasarkan waktu, berurutan, mengalir, satu demi satu peristiwa terjadi; takada beda antara yang biasa dan yang luar biasa; semuanya adalah peristiwa. Bahkan bisa dikatakan bahwa keajaiban atau keluarbiasaan adalah “peristiwa biasa”. Imajinasi saja jauh lebih ajaib dari hal-hal yang kita anggap ajaib!
Marilah kita kembali ke masa lalu, suatu masa ketika kita masih kecil. Saat itu, kita melihat dunia ini dengan begitu takjub dan heran; semuanya serba ajaib. Hidup sungguh menggembirakan. Kita melihat rumput-rumput berwarna hijau dipenuhi embun-embun pagi. Langit sebagai atap bumi berwarna biru muda, sangat memukau dipandang mata.  Kupu-kupu indah beterbangan di udara menghiasi suasana sepi. Apalagi jika mendapati senyuman seorang wanita yang kasihnya takpilih kasih, Ibu, jiwa kita semakin sejuk. Pelukan kasihnya mengalahkan pelukan hasrat bidadari surga.
Share:

Thursday 1 November 2012

Liberal Positif Gejala KanKer

Ketertarikan orang-orang terhadap shopping menu ateisme di Indonesia pada jamannya Mukti Ali dan Cak Nur berbeda dengan masanya Bung Ulil dan Mas Bimo. Dulu, mereka masih memperoleh jatah mulus untuk mensosialisasikan metode menjadi murtad itu. Tulisan dan petuah ulama dan tokoh tidak tersebar luas seperti sekarang. Apalagi fulus dari barat juga masih cair. Itu dulu.
Sekarang, jangan coba-coba untuk menyebarkan pemikiran nyeleneh.
Mau bikin seminar ilmiah? Buat buku? Beasiswa gratis? “Fulus kering”. Kecele. Isu itu memang telah menjadi perbincangan hangat bahwa JIL belum mati, tapi sekarat.
Kondisi sekarat tidak lantas membikin Bung Ulil,  Si Goen, dan teman-teman mereka pensiun menjadi budaknya Barat. Banyak media yang menyoroti bahwa mereka sekarang menjadi penyanyi orkes; minta saweran. Dulu mereka mendapat dana dari sumber-sumber domestik Eropa dan yang paling besar adalah (TAF) The Asian Foundation. Tapi sekarang, mereka memperoleh dana dari voluntary (sumbangan sukarela).
Kolom Donasi yang ada di situs resmi mereka merupakan salah satu bukti bahwa JIL saat ini mengalami money crisis. Coba buka www.islamlib.com, maka kita akan mendapatinya berbeda; dipampang sebuah kolom donasi di situs resmi tersebut, dan ada sebuah kalimat nesu; Kami menerima sumbangan untuk membantu pendanaan kegiatan-kegiatan JIL.
Share: