Saturday 9 March 2013

Indonesia Vs Barat: 2-1

Syukurlah, kita bisa menikmati kearifan negeri ini. Sebuah kearifan yang dapat menenangkan pikiran dan hati dalam  menjalani kehidupan yang fana ini. Kita bisa merasakan estetika dan keindahan budaya dan nilai-nilai Bangsa Indonesia yang telah terpahat berabad-abad yang silam, dimulai pada masa animisme-dinamisme, lalu masa Hindu-Budha, kemudian masa Islam. Budaya dan tradisi lokal Bangsa kita telah berakulturasi dengan Islam, dan akhirnya terbentuklah budaya dan tradisi Indonesia, made in Indonesia. Alhamdulilllah, merupakan nikmat amat berharga yang diberikan oleh Allah kepada bangsa Indonesia.
Namun, alangkah ruginya jika anugerah dari Allah ini tidak disyukuri. Alih-alih bangsa kita iri kepada Barat karena budaya saintisnya yang hanya melihat fisik dan materi, mengedepankan nalar-logis, mengesampingkan mistitisme dan hal-hal transenden. Agama (baca: metafisik) dianggap sebagai mitos yang harus dikubur dalam-dalam hingga tak berbekas. Meski Bangsa kita memiliki budaya dan tradisi yang tertata lebih apik daripada budaya dan tradisi Barat, entah mengapa kita tertarik pada pandangan hidup rasionalisme, pragmatisme, empirisisme, dikotomisme, dan sekularisme, yang semuanya merupakan worldview Barat yang mengakar dan tumbuh di sana.
Share: